Gambar Sampul Agama Katolik · Yesus, Sahabat, Tokoh Idola, Putra Allah dan Juruselamat
Agama Katolik · Yesus, Sahabat, Tokoh Idola, Putra Allah dan Juruselamat
Maman Sutarman

22/08/2021 07:50:37

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

149

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Bab VI

Yesus, Sahabat, Tokoh Idola,

Putra Allah dan Juruselamat

Banyak aspek yang dapat kita dalami tentang Yesus Kristus. Dalam bab

sebelumnya, kita sudah memahami perjuangan Yesus Kristus dalam mewartakan

Kerajaan Allah. Perjuangan-Nya yang tergolong singkat (sekitar 3 tahun) ternyata

bukan perkara mudah. Ia tidak hanya berusaha memurnikan pemahaman

masyarakat tentang Kerajaan Allah yang sudah terlebih dahulu diajarkan oleh

tokoh-tokoh dan kelompok masyarakat sebelumnya; melainkan juga harus

berhadapan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama Yahudi yang tidak

menyukai karya-Nya. Tokoh masyarakat dan tokoh agama Yahudi tidak hanya

membenci dan menolak kehadiran Yesus, malahan mereka berusaha menjebak

dan mempersalahkan Yesus, bahkan selalu berupaya dengan berbagai cara untuk

membunuh-Nya.

Perjuangan untuk mewartakan Kerajaan Allah dilakukan Yesus Kristus dalam

kesetiaan total kepada Bapa dan kepada manusia. Itulah sebabnya Ia juga tetap

setia menjalani sengsara sampai wafat di kayu salib. Namun, wafat Yesus Kristus

bukan akhir dari rencana Allah menyelamatkan manusia. Dengan membangkitkan

Yesus Kristus Allah memberi harapan baru tentang keselamatan manusia yang

lebih paripurna. Berkat kebangkitan dan kenaikan Yesus Kristus ke Surga, harapan

akan keselamatan kekal menjadi makin jelas, sebab Yesus tidak hanya berjanji,

melainkan sudah membuktikannya sendiri.

Tindakan Yesus Kristus dalam mewartakan Kerajaan Allah sampai wafat di

salib itu sangat mengagumkan. Oleh karenanya, Yesus Kristus pantas menjadi

sahabat dan idola hidup kita masa kini. Kekaguman kita akan bertambah, bila

kita melihat kembali kepribadian-Nya secara lebih dalam. Maka dalam bab ini

berturut-turut akan didalami topik-topik berikut:

A.

Yesus Kristus sahabat sejati dan tokoh idola

B.

Yesus Putra Allah dan Juru Selamat

150

Kelas X SMA/SMK

A.

Yesus Kristus Sahabat Sejati dan Tokoh Idola

Sulit dibayangkan orang yang hidupnya tanpa sahabat. Sebab secara kodrati

persahabatan merupakan kebutuhan setiap manusia. Tak ada manusia yang bisa

berkembang secara sempurna tanpa peran seorang sahabat. Injil Yohanes memberi

gambaran paham Yesus tentang persahabatan sejati. Yesus menyebut murid-

muridNya sahabat sekalipun banyak perbedaan di antara mereka. “Kamu adalah

sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak

menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh

tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan

kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku” (Yohanes 15:

14-15). Bahkan kepada Yudas Iskariot, salah seorang murid-Nya yang telah

mengkhianati dan menjual diri-Nya, Yesus tetap menyapa dia sahabat. “Hai

sahabat, untuk itukah engkau datang?” (Matius 26: 50). Pemahaman Yesus tentang

makna persahabatan sejati tidak sebatas kata-kata kosong. “Tidak ada kasih yang

lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-

sahabatnya” (Yohanes 15:13) Ia membuktikan sendiri melalui tindakan, dengan

rela menanggung sengsara sampai wafat di salib.

Bagi para murid-Nya, Yesus tidak hanya dirasakan sebagai sahabat. Bagi

mereka, Yesus juga adalah idola dan sekaligus model bagaimana mencapai

kepenuhan hidup sejati. Di hadapan para murid-muridNya, Yesus tampil dengan

kepribadian dan tindakan yang sedemikian memesona. Dari situ mereka belajar

hidup seperti Yesus. Hal itu dapat dibuktikan, sebab sekalipun Yesus sudah wafat,

bangkit dan naik ke Surga, mereka meneruskan gaya hidup dan kepribadian

Yesus dalam Gereja. Dengan demikian para murid maupun Gereja dulu hingga

sekarang, tidak hanya mengidolakan, dan tidak pula sekedar meniru, melainkan

meneruskan dan mengembangkannya.

Doa

Allah,Bapa Yang Mahabaik,

kami bersyukur atas Yesus Kristus, Putera-Mu

yang telah Kau anugerahkan kepada kami

dan menjadi sahabat semua orang.

Berkatilah kami, agar dengan mengenal lebih dalam akan Putera-Mu,

kami pun dapat meneladan sikap dan tindakan-Nya

dalam membangun persahabatan,

dan dalam mengembangkan diri kami. Amin

151

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

1.

Makna Persahabatan dan Sikap dalam Membangun

Persahabatan

Simaklah cerita berikut:

Cinta Sahabat

Diceritakan bahwa ada seorang Pangeran yang hendak mengunjungi

seorang sahabatnya di suatu kota, yang sedang bermusuhan dengan kotanya.

Sial bagi pangeran itu karena kemudian ia ditangkap dan dituduh sebagai

mata-mata. Hukumannya adalah hukuman mati di tiang gantungan. Sebelum

ia dihukum mati, ia memohon kepada raja di kota itu, supaya ia kembali dulu

untuk berpamitan kepada anak istrinya. Tentu saja raja menolak, siapa mau

percaya pada musuh, apalagi mata-mata. Lalu pangeran itu berkata: “Di kota

ini saya mempunyai sahabat, ia adalah seorang bangsawan. Ia akan menjadi

jaminan bagiku!”

Kemudian bangsawan itu dipanggil. Ia begitu berbahagia dapat bertemu

kembali dengan sahabatnya. Dan setelah mendengar kasus yang menimpa

sahabatnya, ia sangat rela menjadi jaminan bagi sahabatnya itu. Dengan

lantang ia berkata kepada raja: “Saya menjadi jaminan bagi sahabatku!

Apapun risikonya!”

“Apakah termasuk risiko mati digantung, kalau sahabatmu tidak kembali

pada batas waktu yang ditentukan?”

“Ya !”

Raja memberi batas waktu 30 hari. Pada hari ke 30, tepat pukul 12

pangeran itu harus sudah kembali, kalau tidak sahabatnya akan dihukum

gantung.

Hari demi hari berlalu. Pangeran itu belum juga kembali. Tetapi, pada

hari ketiga puluh menjelang jam 12 siang, bangsawan sang pangeran digiring ke

tiang gantungan. Tali gantungan dipasang pada lehernya. Tepat pada saat itu,

terlihat seseorang datang berlari-lari, menyeruak di antara kerumunan massa

sambil berteriak: “Aku sudah kembali!”. Orang itu adalah sang Pangeran. Dia

menyerbu ke tiang gantungan dan mencoba mengambil tali gantungan untuk

dipasang pada lehernya.

Namun bangsawan sahabatnya itu mempertahankan tali pada lehernya

dan berkata: “Saya sudah siap untuk mati bagimu, sahabat!”. Keduanya

terlibat dalam perebutan tali gantungan itu. Raja dan massa rakyat yang

memperhatikan peristiwa itu hanya terbengong-bengong, tidak percaya.

Akhirnya raja menyuruh algojonya memutuskan dan membuang tali

152

Kelas X SMA/SMK

gantungan itu, dan berkata kepada dua sahabat itu: “seumur hidupku saya

belum pernah mendengar dan menyaksikan suatu persahabatan yang penuh

cinta pengorbanan seperti itu. Anda berdua diampuni. Perkenankan saya

bergabung dengan Anda berdua sebagai sahabat yang ketiga”

Romo Yosef Lalu Pr, Percikan Kisah-kisah Anak Manusia, Komisi Kateketik KWI, hal 262-263

Setelah membaca cerita di atas, ungkapkan kesan yang menarik dari

cerita di atas!

Kemudian tulislah nama sahabat-sahabat kalian, alasan yang

menyebabkan persahabatan dengan orang tersebut masih berlangsung,

pengalaman yang paling berkesan dengan salah seorang sahabat.

Sikap-sikap yang perlu dikembangkan dan sikap-sikap yang perlu

dihindari dalam membangun persahabatan.

Tugas

Bandingkan tanggapan kalian dengan gagasan berikut:

2.

Paham Yesus Kristus Tentang Persahabatan Sejati dan

Kepribadian Yesus yang Patut Diidolakan

Baca dan renungkanlah Injil Yohanes 15:12-16

12

Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah

mengasihi kamu.

13

Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan

nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

14

Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan

kepadamu.

15

Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang

diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah

memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-

Ku.

16

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan

Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan

buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku,

diberikan-Nya kepadamu.

153

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Sumber: https://www.google.com/search?q=Gambar+Yesus+Sang+sahabat

Gambar 6.1 Yesus sahabat sejati

Rumuskan pesan kutipan di atas. Untuk merumuskannya kalian dapat

menggunakan analisa teks berikut:

Perhatikan ayat 14:

“Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat

apa yang Kuperintahkan kepadamu”. Bandingkan dengan perintah

Yesus pada ayat 12. Apa kesimpulanmu?

Perhatikan ayat 12: “..seperti Aku telah mengasihi kamu” bandingkan

dengan ayat 13. Bagaimana Yesus mengasihi?

Perhatikan ayat 15: “...karena Aku telah memberitahukan kepada

kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku” Apa yang

didengar Yesus yang kemudian diberitahukan kepada murid-murid-

Nya?

Perhatikan ayat 16: Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang

memilih kamu, Apa maknanya dalam persahabatan? Dan Aku telah

menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan

buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam

nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Apa maknanya?

Tugas

154

Kelas X SMA/SMK

Tindakan Yesus, dalam memperlakukan murid-Nya dan semua orang sebagai

sahabat, sangat luar biasa. Tetapi keunggulan pribadi Yesus bukan hanya itu.

Banyak kepribadian Yesus yang dapat kita gali dari Kitab Suci. Cobalah bersama

dengan teman-teman, mencari berbagai sikap/kepribadian Yesus yang patut kalian

idolakan

3.

Menghayati Teladan Yesus dalam Membangun Persahabatan

dan Pribadi Yesus Sebagai Idola

Buatlah renungan yang merupakan tanggapanmu atas pertanyaan

berikut: seandainya Yesus hidup dalam masyarakat Indonesia saat ini,

kepribadian Yesus seperti apa yang akan menonjol dalam perilaku hidupnya

sehari-hari?

Tugas

Agar kalian lebih mampu menghayati keteladanan Yesus dalam

membangun persahabatan serta keunggulan pribadi-Nya yang patut

diidolakan, masuklah dalam suasana hening untuk berefleksi

Anak-anakku terkasih, hari ini kita belajar memahami Yesus sebagai

teladan dalam membangun persahabatan dan kepribadianNya yang

unggul untuk kita jadikan idola

Sekarang cobalah lihat dalam pengalamanmu selama ini

dalam membangun persahabatan. Sikap-sikap apa saja yang perlu

diperbaharui dalam membangun persahabatan? Sikap dan teladan

Yesus apa saja yang ingin diterapkan?

Hening......(tulislah jawaban atas dua pertanyaan di atas)

Yesus adalah pribadi yang unggul yang pantas dijadikan tokoh idola

dalam mengembangkan diri

Sikap dan pribadi Yesus yang mana yang masih lemah dalam

hidupmu? Sikap dan pribadi apa yang perlu kamu temukan dalam diri

Yesus?

Hening......(tulislah jawaban atas dua pertanyaan di atas)

Refleksi

155

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Untuk dipahami

Yesus menyebut murid-muridNya sahabat. “

Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau

kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu

”. Kutipan ini

hendak

mempertegas, bahwa mereka baru benar-benar disebut sahabat

bilamana

mereka saling mengasihi, sebagaimana diperintah Kristus

sendiri.

Bila Yesus menuntut agar mereka hidup saling mengasihi agar disebut sahabat

Dia, Yesus sendiri telah lebih dahulu mengasihi mereka. Yesus mengasihi

mereka dengan memberi mereka pengajaran, melihat tanda mukjizat yang

tidak dilihat semua orang, Yesus mendoakan mereka (bandingkan Yohanes

17), dan kelak, Yesus akan mengasihi mereka secara paripurna dan sehabis-

habisnya dengan wafat-Nya di kayu salib.

Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang

diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku

telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari

Bapa-Ku

” Persahabatan Yesus dan para murid bukan sekedar persahabatan

biasa. Persahabatan tersebut dilandasi oleh perjuangan bersama tentang

apa yang telah di dengar Yesus dari bapa-Nya dan yang telah diberitahukan

Yesus kepada para murid-Nya, yakni perjuangan untuk mewartakan dan

mewujudkan Kerajaan Allah.

Sikap dan tindakan Yesus dalam persahabatan dengan para murid-Nya,

sungguh mengagumkan. Maka pantaslah Yesus juga kita jadikan sebagai

Idola dan model kita dalam memperkembangkan diri dan dalam membangun

persahabatan. Dalam kegiatan berikut kita akan mendalami sikap dan

kepribadian Yesus agar kita makin mantap mengidolakan Dia.

Doa

Mazmur 103

1

Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap

batinku!

2

Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!

3

Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala

penyakitmu,

4

Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau

dengan kasih setia dan rahmat,

156

Kelas X SMA/SMK

5

Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu

menjadi baru seperti pada burung rajawali.

6

TUHAN menjalankan keadilan dan hukum bagi segala orang yang diperas.

7

Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-

perbuatan-Nya kepada orang Israel.

8

TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah

kasih setia.

9

Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.

10

Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak

dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,

11

Tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas

orang-orang yang takut akan Dia;

12

sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita

pelanggaran kita.

13

Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang

kepada orang-orang yang takut akan Dia.

14

Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.

15

Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang

demikianlah ia berbunga;

16

apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak

mengenalnya lagi.

17

Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya

atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu,

18

bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat

untuk melakukan titah-Nya.

19

TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di Surga dan kerajaan-Nya

berkuasa atas segala sesuatu.

20

Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan

perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara

firman-Nya.

21

Pujilah TUHAN, hai segala tentara-Nya, hai pejabat-pejabat-Nya yang

melakukan kehendak-Nya.

22

Pujilah TUHAN, hai segala buatan-Nya, di segala tempat kekuasaan-Nya!

Pujilah TUHAN, hai jiwaku!

157

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

B.

Yesus Putra Allah dan Juru Selamat

Dalam masyarakat, kita mengenal adanya orang-orang yang karena sebab

tertentu memiliki gelar atau sebutan tertentu. Idealnya, orang yang memiliki gelar

tersebut, hidupnya mencerminkan kemampuan atau perilaku yang sesuai. Dalam

Kitab Suci, kita menemukan berbagai gelar yang diberikan Allah sendiri maupun

oleh Umat beriman maupun yang dinyatakan sendiri oleh Yesus terhadap diri-

Nya. Gelar-gelar itu antara lain: Mesias, Kristus, Anak Allah, Putera Allah, Firman,

Gembala, Pintu, Pokok Anggur, Kebangkitan dan Hidup, dan sebagainya. Dari

sekian banyak gelar yang dimiliki Yesus, tidak semua gelar akan diuraikan. Ada

tiga gelar Yesus, yakni gelar Yesus sebagai Tuhan, Putera Allah, dan Juru Selamat

yang cukup penting untuk dipahami. Gelar-gelar tersebut diyakini kebenarannya

berkat iman akan Yesus. Hanya mereka yang mengimani Yesus akan merasakan

makna dari gelar-gelar tersebut.

Doa

Ya, Yesus Kristus yang Baik,

Para rasul telah mewariskan kepada kami,

pengalaman dan penghayatan iman mereka akan Engkau.

Mereka mengimani Engkau sebagai Anak Allah,

sebagai Tuhan dan Juru Selamat

Curahilah kami dengan Roh Kudus-Mu

agar melalui pelajaran hari ini

kami pun dapat mengimani Engkau

dan menyatakan kebaikanMu kepada sesama kami

Amin

1.

Kebiasaan Pemberian Gelar dalam Masyarakat

Dalam masyarakat seringkali kalian menemukan tokoh-tokoh tertentu diberi

gelar tertentu pula, misalnya: ada tokoh yang diberi gelar “Bapa pembangunan”,

hakim dan jaksa sering diberi gelar “Penegak Hukum”, ada guru yang mendapat

gelar “Guru teladan”. Nelson Mandela dari Afrika Selatan semasa hidupnya oleh

pemerintah Indonesia diberi gelar “Duta Batik Internasional”. Dari gelar-gelar

yang disebut tadi, apa maknanya? Apa pengaruh gelar tersebut bagi kehidupan

orang yang menerimanya?

158

Kelas X SMA/SMK

Sekarang simaklah puisi berikut:

Litani Domba Kudus

(Oleh: W.S. Rendra)

Yesus Kecil, Domba yang Kudus

Lapangkanlah dada-Mu, ya Domba Kudus!

Yang terbantai di tengah siang

Limpahkanlah kiranya berkat-Mu bagai air!

Yang berdarah bagai anggur

Meluaplah ampun dari samudera kasih-Mu!

Yang menyala bagai kandil

Kami semua adalah milik-Mu

Duhai, daging korban yang sempurna.

Ia tempat lari segala jiwa yang papa

Ia bunga putih, keputihan dan bunga-bunga

Ia burung dara dari gading.

Ia utusan Bapa dan diri-Nya.

Ia tebing yang dipukuli arus air

Lapangkanlah dadaMu, yang Domba Kudus!

Yang disobek oleh dendam

Yang dipaku di kayu topengan dosa

Yang menggenggam duri-duri di daging-Nya

Yang ditelanjangi dan membuka hati-Nya

Yang mengampuni si penikam durjana

Yang tersungkur tiga kali dan bangkit lagi.

Yang berpeluhkan bintik-bintik darah.

Limpahkanlah kiranya berkatMu bagai air!

Raja tanpa emas tanpa permata

Raja yang dimahkotai duri

Raja yang menyusuri jalanan para miskin

Raja yang dibaptiskan pertapa dina

Raja yang membangunkan Lazarus dari kubur

Raja yang diminyaki pelacur dipalingi muka

159

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Raja yang ditampar pada pipinya

Meluaplah ampun dari samudera kasih-Mu!

Anak buah tubuh perawan dan benar perawan

Anak yang dihadapi tiga raja dari Timur

Anak yang mengucap kalimat ilahi

Anak yang putih bagai mawar putih

Anak yang menutup mata disiba bunda-Nya

Anak emas dari kawanan kijang emas

Anak penuh bunga di mata bunda-Nya

Kami semua adalah milik-Mu!

Sumber: Sang Gembala

Gambar 6.2 Yesus Gembala yang baik

Domba korban segala umat manusia

Domba yang berlutut di taman Zaitun

Domba yang dibantai dan bangkit dari kematian

160

Kelas X SMA/SMK

Domba yang duduk di kanan Bapa

Domba anak dari segala terang

Domba yang manis, domba kami semua

Lapangkanlah dada-Mu, ya Domba Kudus.

Limpahkanlah berkat-Mu bagai air

Meluaplah ampun dari samudera kasih-Mu

Kami semua adalah milik-Mu

Pengkhianat, penzinah, perampok

Pembunuh, pendusta dan pemberontak.

Lapangkanlah dadaMu, Ya Domba Kudus!

Dari sekian banyak gelar Yesus yang diberikan oleh W.S Rendra, gelar mana

yang menarik bagimu? Siapa WS Rendra itu sehingga bisa memberikan gelar-gelar

itu kepada Yesus? Apakah ada hubungan antara W.S Rendra dengan Yesus ?

2.

Gelar-Gelar Yesus dalam Kitab Suci dan Maknanya Bagi

Iman Kita

Dalam Kitab Suci, kita dapat menemukan berbagai gelar yang melekat pada

Yesus. Ada gelar yang diberikan oleh para murid sendiri, ada gelar yang dinyatakan

oleh Yesus sendiri, ada gelar yang dinyatakan oleh Bapa. Tetapi yang menarik

adalah bahwa gelar-gelar itu lebih menunjuk pada siapa sesungguhnya Yesus bagi

sesamanya. Jadi gelar tersebut, tidak sebagai pemberian yang spontan diberikan,

melainkan sesuatu yang melekat pada diri-Nya.

Bersama dengan teman dalam kelompok, coba carilah dalam Kitab

Suci gelar-gelar yang melekat pada diri Yesus itu.

Kemudian rumuskan juga: konsekuensi apa yang harus kita lakukan

bila kita mengimani Yesus dengan gelarnya itu?

Tugas Kelompok

161

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

3. Menghayati Gelar-Gelar Yesus dalam Kehidupan Sehari-hari

Untuk lebih menghayati gelar-gelar Yesus, renungkan kutipan Kitab Suci Matius

16:13-20

13

Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-

Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?”

14

Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang

mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang

dari para nabi.”

15

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”

16

Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”

17

Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan

manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di Surga.

18

Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu

karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan

menguasainya.

19

Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia

ini akan terikat di Surga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas

di Surga.”

20

Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan

kepada siapa pun bahwa Ia Mesias.

Cermati dengan baik kutipan di atas. Perhatikan antara pertanyaan

Yesus dan jawaban para murid pada ayat 13 dan 14. Lalu bandingkan

dengan pertanyaan Yesus dan jawaban Simon Petrus pada ayat 15 dan 16.

Apa yang dapat kalian simpulkan dari perbedaan tersebut? Jawaban Simon

Petrus pada ayat 16 berdampak pada pernyataan Yesus pada ayat 17. Apa

yang dapat kalian simpulkan?

Bila Yesus masih hidup sekarang ini dan datang kepadamu, lalu

bertanya kepadamu: “Menurut kamu siapakah Aku?”. Apa jawabanmu

terhadap Yesus?

Coba sharingkan jawabanmu kepada teman-temanmu!

Tugas

162

Kelas X SMA/SMK

Untuk diingat

a.

Yesus adalah Anak Allah

Gelar “Anak Allah” menunjukkan

hubungan khas antara Yesus dan

Allah

. Tidak ada hubungan yang begitu erat dan mesra seperti Yesus

dan

Allah (bandingkan Yohanes 10: 30). Dalam hubungan yang erat

tersebut tetap terlihat

bahwa antara Yesus dan Bapa berbeda. Yesus tidak

sama dengan Allah Bapa.

Allah Bapa berbeda dengan Yesus sang Anak

(bandingkan Yohanes 14: 28). Anak dan

Bapa memiliki peranan yang

berbeda.

Hubungan antara Bapa dan Anak itu tampak dalam “

ketaatan

”. Yesus

taat sempurna terhadap Allah, Bapa-Nya (bandingkan Yohanes 4: 34).

Seluruh hidup

dan pribadi Yesus melayani dan melaksanakan kehendak

Bapa, dan semua

itu dijalankan dengan ketaatan secara total, bahkan taat

sampai mati di kayu

salib.

b.

Yesus adalah Juru Selamat

Yesus datang untuk menanggapi kerinduan manusia yang paling

mendalam yaitu keselamatan secara paripurna. Keselamatan itu

dinyatakan dengan pembebasan manusia dari dosa (

bdk

. Matius 1: 21)

dan mendekatkan kembali manusia kepada Allah (

bdk

. Ibrani 7: 25).

Seluruh kata dan perbuatan-Nya terarah pada upaya mendekatkan

hubungan manusia dan Allah (

bdk

. Roma 5: 10).

Melalui perjuangan-Nya, Yesus menyatakan bahwa keselamatan yang

diberikan Allah itu semata-mata sebagai kasih karunia Allah (

bdk

. Kisah

Para Rasul 15:11). Keselamatan yang dialami manusia bukan pertama-

tama usaha manusia, melainkan karunia kasih-Nya (

bdk

. 1Korintus 1: 21).

Walaupun demikian, Allah tetap bersikap aktif dalam mengupayakannya.

Keselamatan yang ditawarkan Yesus itu tetap diteruskan dalam Gereja dan

terlaksana secara sakramental. Sakramen dalam Gereja mengungkapkan

tindakan Allah yang menyelamatkan. Kedudukan Yesus sebagai Juru

Selamat sekaligus menegaskan bahwa Ia datang untuk menolong manusia

karena manusia tidak dapat menolong dirinya sendiri. Ia tampil sebagai

jalan dan sarana mencapai keselamatan yang ditawarkan Allah itu. Janji

itu pula yang menjadi kekuatan dan harapan yang pasti, bahwa pada

saatnya keselamatan itu akan dinyatakan secara penuh.

163

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Doa

Litani nama Yesus (Puji Syukur No. 208)

Tuhan, kasihanilah kami

Tuhan, kasihanilah kami

Kristus, kasihanilah kami

Kristus, kasihanilah kami

Tuhan kasihanilah kami, Kristus dengarkanlah

kami

Kristus, kabulkanlah doa

kami

Allah Bapa di surga,

Kasihanilah kami

Allah Putera Penebus dunia,

Allah Roh Kudus,

Allah Tritunggal Mahakudus,

Yesus, Hamba Allah

Yesus, Anak Daud

Yesus, Anak Manusia

Yesus, Anak Allah

Yesus, Nabi Agung

Yesus, Gembala Yang Baik

Yesus, Roti Hidup

Yesus, Terang dunia

Yesus, Pokok Anggur

Yesus, Jalan, Kebenaran dan Hidup

Yesus, Kebangkitan dan Hidup

Yesus, Hakim yang Adil,

Yesus, Anak Domba Allah,

Yesus, Pengantara,

Yesus, Imam Agung

Yesus, Anak Terkasih Bapa

Yesus, Anak Tunggal Allah

Yesus, Yang akan datang kembali

Yesus, Kegenapan janji Allah,

Yesus, Citra Allah

Yesus, Putra Sulung

Yesus, Sang Sabda

Yesus, Sungguh Allah Sungguh Manusia,

Yesus, Penyembuh ilahi

Yesus, Pintu Keselamatan,

Yesus, Penyelamat dunia,

Yesus, Raja Semesta,

164

Kelas X SMA/SMK

Yesus, Pengantin Gereja Yesus,

Yesus, Rasul Utama

Yesus, Sang terpilih

Yesus, Kristus, Sang Terurapi

Yesus, Awal dan Akhir

Yesus, Kepala Gereja

Yesus, Bintang Timur Cemerlang

Yesus, Tuhan Yang Mahakuasa

Berbelas kasihanlah kiranya,

sayangilah kami, ya Yesus

Berbelas kasihanlah kiranya,

kabulkanlah doa kami, ya

Ye s u s

Dari segala kejahatan

bebaskanlah kami, ya

Tu h an

Dari segala godaan

Dari tipu daya setan

Dari kematian kekal

Dari kelalaian akan nasihat-Mu

Berkat penjelmaan-Mu,

selamatkanlah kami, ya

Tu h an

Berkat kelahiran-Mu,

Berkat masa muda-Mu

Berkat segala karya-Mu,

Berkat segala sabda-Mu,

Berkat sengsara-Mu,

Berkat salib-Mu,

Berkat wafat dan pemakaman-Mu,

Berkat kenaikan-Mu ke Surga,

Berkat kemuliaan-Mu,

Anak Domba Allah, yang menghapus dosa

dunia,

sayangilah kami

Anak Domba Allah, yang menghapus dosa

dunia,

kabulkanlah doa kami

Anak Domba Allah, yang menghapus dosa

dunia,

kasihanilah kami

Yesus, dengarkanlah doa kami

Yesus, kabulkanlah doa

kami

165

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Marilah kita berdoa. (hening)

Ya Allah, Bapa Kami,

Putera-Mu, Yesus Kristus telah bersabda:

Mintalah, maka kamu akan diberi, carilah maka kamu akan mendapat,

dan ketuklah maka pintu akan dibukakan.

Kami mohon, anugerahilah kami cinta ilahi yang kami dambakan,

agar kami mencintai Engkau dengan segenap hati, dengan segenap jiwa,

dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatan

Ya Allah, buatlah kami selalu hormat dan cinta akan nama Yesus yang suci,

karena Ia selalu membimbing orang-orang yang telah Kauikat dalam cinta kasih-

Mu.

Engkau takkan melepaskan dari pelukan cinta-Mu

orang-orang yang mengakui Engkau dalam nama Putera-Mu.

Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin